Bidan Lahirkan Bayi Sendiri Hanya dengan Bantuan Cermin Rias

Jumat, 30 Desember 2011
Kent, Inggris, Tugas bidan memang membantu ibu hamil untuk melahirkan bayi dengan selamat. Namun tak bisa dibayangkan apa yang terjadi bila seorang bidan harus membantu dirinya sendiri melahirkan dan hanya dengan bantuan cermin rias.

Sebagai bidan berpengalaman, Claire Clarke-Wood (28 tahun) telah membantu ribuan ibu melahirkan bayi-bayinya dengan selamat. Namun ia tidak pernah berharap untuk membantu dirinya sendiri melahirkan.

Hanya beberapa jam setelah meninggalkan pekerjaanya di Croydon University Hospital, Clarke-Wood merasakan sakit di perut dan ia tahu bahwa saat itu dirinya akan melahirkan, meski itu berarti bayinya lahir 3 minggu lebih awal.

Saat itu ia tidak punya pilihan apa-apa selain membantu dirinya sendiri untuk melahirkan. Clarke-Wood akhirnya dapat melahirkan putri pertamanya Esmay hanya dengan sedikit bantuan dari cermin rias.

"Rekan-rekan saya pernah bergurau bahwa saya akan melahirkan bayi dengan bantuan sendiri, tapi saya tidak pernah berpikir bahwa itu benar-benar akan terjadi," ujar Claire Clarke-Wood yang tinggal di Hawkhurst, Kent, Inggris, seperti dilansir Dailymail, Jumat (30/12/2011).

Pada hari Sabtu, 10 Desember 2011, Clarke-Wood meninggalkan rumah sakit tempatnya bekerja pada pukul 10 malam waktu setempat, tapi ia sudah merasakan tidur yang gelisah malam itu. Sekitar pukul 5 pagi, Clarke-Wood membangunkan suaminya Tim karena mulai mengalami kontraksi.

"Saya memang mengalami sedikit sakit punggung, tapi kali ini berlangsung lama. Pada sekitar pukul 5 pagi saya mulai menyadari bahwa saya sedang kontraksi, tapi karena ini adalah pengalaman pertama saya, saya tahu ini mungkin akan memakan waktu lama," jelas Clarke-Wood.

Clarke-Wood memberitahu suaminya ia mungkin akan melahirkan pada hari Selasa. Namun saat saya ke kamar mandi, tiba-tiba kontraksi datang dengan cepat.

"Saya tertawa karena begitu tak terduga. Kontraksi terus datang dan datang," kenangnya.

Dengan menggunakan mesin TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation atau alat elektrik yang berfungsi memberikan rangsangan ke saraf) yang membantu mengontrol kontraksi, Clarke-Wood jongkok di kamar mandi dan dengan menggunakan cermin rias ibunya, ia membimbing persalinannya sendiri.

Suaminya sempat memanggil paramedis, namun Esmay Clarke-Wood lahir sebelum petugas medis tiba, tepat pada pukul 7.30 pagi pada tanggal 11 Desember 2011 dengan berat badan 3 kg.

"Dia dijadwalkan lahir pada 4 Januari, yang berarti ia lahir 3 minggu lebih awal. Untungnya dia baik-baik saja. Setelah itu, saya hanya seperti sedang bekerja. Saya menyingkirkan handuk dan minum secangkir teh. Tim hanya mencoba membuat saya nyaman," jelas Clarke-Wood.
Source: www.detikhealth.com

Kekurangan Vitamin B12 Bikin Susah Tidur

Jakarta, Berbagai hal baik secara fisik atau psikologis bisa membuat orang tidak bisa tidur atau memiliki waktu tidur yang tidak nyenyak, salah satunya akibat kekurangan vitamin B12.

National Institutes of Health Office of Dietary Supplements, AS melaporkan sekitar 10 persen orang Amerika yang mengalami defisiensi (kekurangan) vitamin B12 diketahui memiliki insomnia kronis atau sulit tidur.

Meski kadar vitamin B12 yang rendah tidak memicu masalah tidur secara langsung, tapi kondisi ini menyebabkan gejala lain yang bisa mengganggu tidur seperti kelelahan, kesemutan di tangan dan kaki, sembelit serta depresi.

Depresi diketahui bisa menyebabkan masalah tidur, jika gejalanya makin memburuk maka akan memicu terjadinya insomnia kronis. Sedangkan gejala kekurangan vitamin B12 yang lain bisa membuat seseorang tidur tidak nyenyak, seperti dikutip dari Livestrong, Jumat (30/12/2011).

Tubuh membutuhkan vitamin B12 agar pembentukan sel darah merah normal, otak berfungsi secara optimal serta proses sintesis DNA. Untuk orang dewasa disarankan mengonsumsi vitamin B12 sebanyak 2,4 mcg setiap harinya.

Jika sulit tidur disebabkan oleh kekurangan vitamin B12, maka cara paling mudah untuk mengurangi gejala yang muncul adalah mengonsumsi sumber makanan seperti daging, ikan, produk susu, telur dan sereal.

Vitamin B12 paling banyak ditemukan pada makanan hewani, karenanya orang yang mengonsumsi vegetarian secara ketat atau raw food berisiko mengalami defisiensi vitamin B12. Faktor risiko lainnya adalah pernah menjalani operasi gastrointestinal atau memiliki pernicious anemia.

Selain kekurangan vitamin B12, beberapa hal juga bisa berkontribusi terhadap gangguan tidur seperti stres emosional, penyakit tertentu, makan berlebihan sebelum tidur, cedera atau mengonsumsi alkohol dan kafein.
Source: www.detikhealth.com

Daging dari Feses Diklaim Lebih Sehat Ketimbang Daging Asli

 Jakarta, Umat ​​manusia telah berusaha mencari segala cara untuk menemukan sumber daging yang baru, mulai kloning hewan hingga mengunyah serangga. Seorang ilmuwan Jepang memiliki gagasan yang lain daripada yang lain, yaitu membuat daging dari feses manusia.

Sistem pembuangan di Tokyo melayani lebih dari 13 juta orang untuk area sekitar 2.200 kilometer persegi. Besarnya populasi yang harus ditangani memunculkan masalah yang tak biasa yaitu terlalu banyak lumpur di selokan yang sebenarnya merupakan feses manusia.

Permasalahan ini mengusik Mitsuyuki Ikeda, peneliti di Laboratorium Okayama untuk mencari cara bagaimana memanfatkan limbah ini. Ia kemudian membuat ide untuk membuat limbah agar dapat dimakan. Gagasan ini jelas akan membuyarkan nafsu makan, namun tetap muncul pertanyaan: apakah 'daging' ini aman dimakan?

Daging asli terbuat dari 63 persen protein, 25 persen karbohidrat, 3 persen lemak dan 9 persen mineral. Karena feses adalah tempat berkembang biak bakteri, maka Ikeda harus membunuh bakteri dan mengekstrak protein.

Protein kedelai ditambahkan dalam campuran ini untuk meningkatkan rasa dan pewarna makanan digunakan untuk membuat 'daging' tampak merah. Beberapa bahan kimia juga ditambahkan agar 'daging' lebih bertekstur.

Ikeda mengatakan bahwa pada pengujian awal, steak dari 'daging' ini memiliki rasa yang agak menyaru daging sapi. Meskipun demikian, ia masih mengkhawatirkan hambatan utama dalam pemasaran 'daging' ini, yaitu hambatan yang bersifat psikologis.

"Saya mengakui bahwa tidak banyak orang yang akan tertarik untuk memakannya jika mengetahui itu terbuat dari feses manusia," imbuhnya seperti dilansir DailyTech.com, Jum'at (30/12/2011).

Hal ini patut menjadi kekhawatiran, pasalnya daging sintetis saja masih sulit diterima oleh banyak kalangan. Untuk masalah harganya, Ikeda mengatakan bahwa harganya mungkin tak jauh berbeda dengan harga daging asli.

"Pada saat penelitian, daging buatan kami 10-20 kali lebih mahal daripada daging biasa. Tapi setelah penelitian selesai dan akan dipasarkan, kami mungkin dapat memberikan harga yang sama dengan daging biasa," tuturnya.

'Daging' baru ini diklaim lebih sehat daripada daging asli karena merupakan campuran ideal dari protein, karbohidrat, lemak dan mineral. Kandungan lemaknya yang kecil membuat 'daging' ini lebih sehat daripada daging hewan. Tak hanya itu, karya Ikeda ini juga dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh hewan ternak.

"Dalam dunia makanan, kita akan mengatakan bahwa kita tidak akan memakan kotoran ('don't eat poop'). Tapi jikalau pun akan memakannya, pastikan itu sudah dimasak,'" kata Douglas Powell, profesor makanan di Kansas State University.
Source: www.detikhealth.com

Terlalu Sering Masturbasi Bisa Bikin Sperma Encer?

Jakarta, Secara medis, masturbasi dianggap cara paling sehat untuk dapat menyalurkan dorongan seksual seorang pria yang belum memiliki pasangan resmi. Namun banyak pria yang percaya bahwa terlalu sering masturbasi bisa menyebabkan sperma encer. Benarkah demikian?

"Tidak ada kaitan antara masturbasi dan sperma encer. Secara kasat mata sperma encer tidak bisa jadi petunjuk jumlah spermatozoa (sel jantan), yang diperlukan untuk membuahi sel betina (ovum) agar terjadi kehamilan," jelas Dr. Andri Wanananda MS, seksolog dari Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara Jakarta, dalam konsultasi kesehatan detikHealth, Jumat (30/12/2011).

Menurut Dr Andri, pada dasarnya sperma encer tidak dapat ditentukan secara kasat mata. Harus dipastikan dengan analisa laboratorium untuk menentukan:

1. Densitasnya (lebih dari 20.000/ml)
2. Motilitasnya (lebih dari 50 persen sel jantan masih gerak dalam 4 jam)
3. Sel jantan abnormal harus kurang dari 40 persen dan voluma cairan sperma lebih dari 2 ml tiap ejakulasi.

"Faktor-faktor tersebut adalah tolok ukur untuk menentukan kesuburan pria," tegas Dr. Andri.

Dr. Y Soni, Sp.U, spesialis bedah urologi dari RS PURI INDAH juga menjelaskan bahwa sperma encer hanya istilah awam. Pengertian dalam analisa sperma meliputi jumlah atau konsentrasi, gerakan dan bentuk. Kemungkinan yang dimaksud sperma encer adalah jumlah atau konsentrasi sperma dalam semen.

"Konsentrasi sperma dapat dipengaruhi oleh suhu testis, seperti celana ketat, bekerja di ruang panas atau mengalami kelainan varises skrotum (varikokel). Untuk itu hindari hal-hal di atas dan periksakan dengan ahli urologi untuk mengetahui penyebab pastinya," jelas Dr. Y Soni, Sp.U.

Sedangkan densitas sperma dapat dipengaruhi oleh:

1. Kadar hormon pria (testosteron),
2. Asupan makanan dan minuman yang bergizi seimbang
3. Kebugaran fisik dan adakah penyakit kronis seperti 'kencing manis'.

"Upaya pencegahan untuk terhindar dari ketidaksuburan antara lain jangan merokok, hindari asap rokok, latihan atau olahraga teratur, makanan yang bergizi seimbang, hindari stres dan bila mengalami stres kelola stres dengan cerdas," tutup Dr. Andri.
Source: www.detikhealth.com

Tidak Ada Pria yang Tak Nonton Film Porno

Selasa, 06 Desember 2011
Dimana ada pornografi disitu ada lelaki. Penelitian yang dilakukan ilmuwan menemukan semua pria dewasa ternyata menonton pornografi. Yang mengejutkan kebiasaan itu dimulai pertama kali saat rata-rata usia pria 10 tahun.

Peneliti dari University of Montreal Kanada melakukan penelitian di tahun 2009. Awalnya, peneliti hanya ingin mencari pria usia awal 20-an tahun yang belum pernah melihat pornografi.

Tapi peneliti justru kesulitan menemukan pria yang belum pernah nonton film porno. Tidak ada satu pun pria yang disurvei yang belum pernah nonton film porno.

"Kami tidak bisa menemukan satu pun pria yang belum pernah melihat pornografi," kata Profesor Simon Louis Lajeunesse seperti dilansir dari Telegraph, Selasa (1/2/2011).

Sekitar 90 persen pria normal (heteroseksual) yang disurvei itu menonton film porno dari internet, sisanya 10 persen dibeli sendiri dari toko video.

Pria lajang yang disurvei mengaku menonton pornografi rata-rata 40 menit selama tiga kali seminggu. Sementara pria yang punya pasangan mengaku menonton film porno hanya 1,7 kali dalam seminggu selama 20 menit.

Dari hasil studi ini, peneliti menyimpulkan pria menonton film porno yang sesuai dengan citra dan gaya seksualitasnya. Namun mereka akan menyingkirkan film yang dianggap terlalu aneh.

"Tapi pornografi ini tidak mengubah persepsi pria terhadap perempuan atau mengganggu hubungan dengan pasangannya. Bahkan kebanyakan gaya seksual mereka cukup konvensional," kata Prof Lajeunesse.

Yang ditakutkan maraknya pornografi ini akan memberikan efek negatif bagi mereka yang belum dewasa. Apalagi dari hasil penelitian itu keinginan melihat pornografi rata-rata muncul saat usia anak 10 tahun.

Psikolog Andayani Ramelan, Psi dari Universitas Esa Unggul yang pernah dihubungi detikHealth mengatakan anak-anak akan mencari pornografi karena awalnya diliputi rasa penasaran dan ingin tahu.

Untuk itu ada baiknya, orangtua memberikan penyampaian dan menjelaskan sebab-akibatnya dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak.

Karena pemberian larangan terhadap anak tanpa adanya penjelasan justru akan membuat anak akan mencari tahu sendiri dari sumber yang bisa saja menjerumuskannya pada hal yang tidak baik.

Psikolog Andayani memberikan tips agar anak tak penasaran dengan video porno:


1. Beri pemahaman, bukan paksaan.
Hindari penggunaan kata 'jangan', apalagi artikulasi yang keras dalam mengungkapkannya. Daripada mengatakan 'Kamu nggak boleh nonton video porno!', lebih baik jelaskan padanya kenapa ia tidak boleh menonton dan dampaknya.

2. Beri pengertian tentang hubungan seksual, namun tidak perlu memberitahu secara detail.
Katakan kalau 'Hubungan seksual itu hanya boleh dilakukan oleh sepasang suami & istri yang sah menurut agama dan negara'.

3. Kaitkan dengan pendidikan moral dan agama.
Katakan kalau hubungan seksual tanpa ikatan pernikahan itu tidak benar dan akan mendapat dosa. Katakan padanya, 'Tuhan tidak suka orang yang menonton video porno lho...'

4. Beri tahu sebab-akibat apabila perbuatan itu dilakukan.
Jelaskan kalau perbuatan itu akan membuat malu dirinya, keluarga dan orang-orang di sekitarnya.

5. Tanyakan pada anak mengenai pandangan dan pendapatnya.

Lihat reaksi anak, apakah anak sudah menangkap maksud pembicaraan atau belum.

6. Perhatikan kegiatan anak selama ia masih berada dalam jangkauan orangtua.
7. Ingatkan ia untuk mendekatkan diri pada Tuhan YME.
readmore health.detik.com
 

Dokumentasi Blogging Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger